• TANGGALAN

    Mei 2024
    S S R K J S M
     12345
    6789101112
    13141516171819
    20212223242526
    2728293031  
  • Tulisan Terakhir

  • Kategori

  • HAND MADE

POLSTRANAS (POILITIK STRATEGI NASIONAL)

                                                            

 PENGERTIAN POLITIK

 

Kata politik berasal dari bahasa Yunani : Politeia.

Polis    : Kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri (negara)

Teia     : Urusan

Kata Politik dalam bahasa Inggris ada 2 :

Politics         : Suatu rangkaian asas (prinsip), keadaan, cara dan alat yang akan digunakan untuk mencapai cita-cita/tujuan tertentu.

Policy           :  Penggunaan pertimbangan yang dianggap dapat lebih menjamin terlaksananya suatu usaha, cita-cita/ tujuan yang dikehendaki.

Politik secara umum menyangkut proses penentuan tujuan dari sistem negara dan bagaiman melaksanakan tujuan itu. Untuk itu diperlukan kebijakan-kebijakan umum (public policies) yang menyangkut pengaturan, pembagian/alokasi sumber-sumber yang ada, dan diperlukan kekuasaan dan wewenang (authority) untuk membina kerjasama/penyelesaian konflik dalam proses pencapaian tujuan.

Politik membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan :

  1. 1.      NEGARA

Suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertinggi dan ditaati oleh rakyatnya.

  1. 2.      KEKUASAAN

Kemampuan seseorang/ kelompok untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang/ kelompok lain sesuai dengan keinginannya.

Dalam politik yang penting bagaimana memperoleh, mempertahankan, melaksanakan kekuasaan.

  1. 3.      PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Dalam politi perlu di perhatikan siapa dan untuk siapa keputusan tersebut.

  1. 4.      KEBIJAKSANAAN UMUM

Kumpulan keputusan yang diambil seseorang/kelompok politik dalam rangka memilih tujuan dan cara mencapai tujuan itu.

  1. 5.      DISTRIBUSI

Pembagian dan penjatahan nilai-nilai (value) dalam masyarakat

  Baca lebih lanjut

Investasi Modal

  1. A.    Jenis-jenis Keputusan Investasi Modal

Organisasi sering dihadapkan dengan peluang untuk melakukan investasi dalam aktiva atau proyek yang mencerminkan komitmen jangka panjang. Organisasi harus melakukan pengambilan keputusan apakah harus melakukan investasi atau tidak. Keputusan untuk komitmen jangka panjang tersebut merupakan contoh dari keputusan investasi modal.

Keputusan investasi modal berkaitan dengan proses pereencanaan, penetapan tujuan dan prioritas, pengaturan pendanaan, dan penggunaan criteria tertentu untuk  aktiva jangka panjang. Membuat keputusan investasi modal yang tepat merupakan hal yang sangat penting untuk kelangsungan usaha dalam jangka panjang.

Proses pengambilan keputusan dalam hal ini disebut sebagai penganggaran modal. Terdapat dua jenis proyek penganggaran modal, yaitu:

  1. Proyek independen: proyek yang jika diterima atau ditolak, tidak akan mempengaruhi arus kas proyek lainnya.
  2. Proyek saling eksklusif: proyek yang apabila diterima akan menghalangi penerimaan proyek lainnya.  Jenis ini mengharuskan perusahaan memilih salah satu alternative yang saling bersaing untuk menyediakan jasa dasar yang sama.

Pada umumnya, investasi modal yang baik akan menerima kembali modal awal sepanjang umurnya dan pada saat yang sama menghasilkan pengembalian yang cukup atas investasi awal. Jadi, disini salah satu tugas manajer adalah memutuskan apakah suatu investasi modal akan menghasilkan kembali sumber daya awalnya atau tidak dan memberikan pengembalian yang wajar. Pengembalian yang wajar yaitu setiap proyek baru harus menutup biaya kesempatan dari dana yang diinvestasikan.

Selain itu, untuk membuat suatu keputusan investasi modal, seorang manajer harus mengestimasi jumlah dan waktu arus kas, menilai risiko investasi, mempertimbangkan dampak proyek terhadap laba perusahaan, menetapkan tujuan dan prioritas dari investasi modal serta mengidentifikasi beberapa criteria dasar atas penerimaan dan penolakan investasi yang diusulkan.

  1. B.     Model Nondiskonto

Model dasar  untuk keputusan investasi modal diklasifikasikan menjadi dua, yaitu model nondiskonto dan model diskonto. Model nondiskonto adalah suatu model yang mengabaikan nilai waktu dari uang.

Baca lebih lanjut

Kekayaan (wealth)


Kekayaan adalah total keseluruhan sumber daya yang dimiliki seorang individu, termasuk segala jenis aset yang dimilikinya. Jika kekayaan seorang individu meningkat, maka ia memiliki tambahan kekayaan yang dapat digunakan untuk membeli suatu aset, sehingga akan meningkatkan permintaan terhadap suatu aset tersebut. Permintaan terhadap aset yang berbeda memiliki respon yang berbeda pula terhadap perubahan kekayaan meskipun kuantitas yang diminta untuk sejumlah aset tertentu memiliki peningkatan  yang lebih cepat dari pada peningkatan jumlah kekayaan yang dimiliki. Tingkat perubahan antara permintaan aset dan jumlah kekayaan diukur dengan menggunakan konsep elastisitas  kekayaan terhadap permintaan (wealth elasticity of demand), yaitu persentase  perubahan kuantitas permintaan atas suatu jenis aset sebagai respon dari adanya persentase perubahan kekayaan yang dimiliki, ceteris paribus.

Misal, Baca lebih lanjut

Macam-macam Gaya Belajar Menurut Preferensi Sensori


1)            Gaya Belajar Visual

Orang yang memiliki gaya belajar Visual, belajar dengan menitikberatkan ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham. Ciri-ciri orang yang memiliki gaya belajar visual adalah kebutuhan yang tinggi untuk melihat dan menangkap informasi secara visual sebelum mereka memahaminya. Konkretnya, yang bersangkutan lebih mudah menangkap pelajaran lewat materi bergambar. Selain itu, mereka memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna, disamping mempunyai pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik. Hanya saja biasanya mereka memiliki kendala untuk berdialog secara langsung karena terlalu reaktif terhadap suara, sehingga sulit mengikuti anjuran secara lisan dan sering salah menginterpretasikan kata atau ucapan.       DePorter & Hernacki (2001) menyebutkan bahwa individu dengan gaya belajar visual dominan memiliki ciri-ciri atau karakteristik perilaku sebagai berikut: Baca lebih lanjut

Manfaat Pemahaman Terhadap Gaya Belajar


Beberapa temuan penelitian melaporkan bahwa kecocokan atau ketidakcocokan antara gaya belajar dengan gaya pengajaran yang distrukturkan bagi peserta didik berpengaruh secara signifikan terhadap hasil belajar. Kajian yang dilakukan oleh Pask (1972) sebagaimana dikutip oleh Moeljadi Pranata (2002), menemukan bahwa jika gaya belajar peserta didik cocok dengan gaya pengajaran yang distrukturkan bagi mereka, misalnya gaya belajar serealis dengan gaya pengajaran serealis, gaya belajar holis dengan gaya pengajaran holis, maka peserta didik berpenampilan jauh lebih baik dalam ujian dibandingkan dengan peserta didik lain yang gaya belajarnya tidak cocok dengan gaya pengajaran yang distrukturkan guru baginya.

Nasution (2003:115) menyatakan bahwa Baca lebih lanjut

Gaya Belajar


Tidak ada dua individu yang memiliki inteligensi yang sama. Sebagian orang belajar lebih baik dengan suatu cara, sebagian yang lain dengan cara yang lain pula. Moeljadi Pranata (2002) menyebutkan bahwa setiap orang memiliki gaya belajar yang unik. Tidak ada suatu gaya belajar yang lebih baik atau lebih buruk daripada gaya belajar yang lain. Tidak ada individu yang berbakat atau tidak berbakat. Setiap individu secara potensial pasti berbakat—tetapi ia mewujudkan dengan cara yang berbeda-beda.

Gaya belajar menunjuk pada keadaan psikologi yang menentukan bagaimana seseorang menerima informasi, berinteraksi, serta merespon pada lingkungan belajarnya. Gaya belajar memiliki beberapa variabel antara lain faktor persepsi dan pemrosesan informasi, faktor motivasi, dan faktor psikologi.

Gaya belajar adalah cara yang cenderung dipilih oleh seseorang untuk menerima informasi dari lingkungan dan memproses informasi tersebut. Porter dan Hernachi (2000) menyebutkan dua kategori utama mengenai bagaimana individu belajar, yaitu cara menyerap informasi dengan mudah, dan cara mengatur dan mengolah informasi (dominansi otak). Disimpulkan bahwa gaya belajar adalah kombinasi antara menyerap, kemudian mengatur, serta mengolah informasi.

Sejak awal 1997, telah banyak upaya yang dilakukan untuk Baca lebih lanjut

permasalahan dalam pengukuran tingkat laba

Ada tiga jenis permasalahan dalam pengukuran tingkat laba secara umum, yaitu :

  1. Harga transfer

Harga transfer adalah nilai dari barang dan jasa yang ditransfer oleh suatu pusat pertanggungjawaban lainnya. Sebagai contoh, biaya yang dipindahkan dari pusat biaya listrik ke pusat biaya produksi merupakan harga transfer.

  1. Pendapatan bersama

Pengukuran tingkat pendapatan yang dihasilkan oleh suatu pusat laba dapat dilakukan secara langsung tetapi ada juga kondisi-kondisi dengan dua atau lebih pusat laba bekerja sama dalam menghasilkan peningkatan volume penjualan. Secara idealnya kedua unit patut mendapatkan penilaian. Baca lebih lanjut

Komponen-Komponen Yang Menentukan Besarnya Laba

Komponen-Komponen Yang Menentukan Besarnya Laba

Komponen-komponen yang dapat menentukan besarnya laba adalah :

  1. Penyimpangan laba kotor

Penyimpangan antara realisasi penghasilan dan biaya diluar usaha dibandingkan dengan anggaran penghasilan dan biaya diluar usaha.

  1. Biaya pemasaran

Biaya pemasaran adalah meliputi semua biaya dalam rangka menyelenggarakan kegiatan pemasaran, yaitu : Baca lebih lanjut

Pengertian Dan Jenis-Jenis Laba Dalam Akuntansi

Pengertian Pusat Laba

Bilamana prestasi keuangan dari suatu pusat pertanggungjawaban diukur menurut keuntungan, maka pusat pertanggungjawaban tersebut dinamakan “pusat laba” (profit center). Dalam organisasi yang  besar, biasanya kegiatan-kegiatan fungsional utamanya seperti unit pemasaran ataupun unit manufaktur dilaksanakan oleh unit organisasi tersendiri yang terpisah. Apabila kegiatan-kegiatan fungsional itu dilaksanakan oleh unit-unit kerja dalam lingkup satu organisasi sendiri, maka proses tersebut kita sebut “divisionalisasi”. Secara umum maksud dari adanya proses divisionalisasi adalah untuk mendelegasikan otorisasi kerja yang lebih besar kepada para manajer operasional. Apabila manajer tersebut mempunyai pertanggungjawaban keuntungan, akan lebih praktis agar wewenang pengambilan keputusan yang meliputi pertimbangan-pertimbangan antara besarnya pendapatan dan biaya didalam kegiatan unit kerja tersebut juga didelegasikan hingga tingkat bawah.

Jenis-Jenis Laba

Dari segi perhitungannya, Selamat Sinurya memberikan pengertian sebagai berikut :

“Selisih antara harga penjualan dengan jumlah biaya atau harga jual pokok, seandainya harga penjualan lebih besar dari jumlah biaya, maka selisihnya merupakan laba dan sebaliknya seandainya jumlah penjualan lebih kecil dari biaya maka selisihnya merupakan kerugian”. (1990, hlm. 1)

Jenis-jenis laba menurut pengukuran tingkat laba untuk suatu pusat laba tertentu ada lima jenis, yaitu : Baca lebih lanjut

Pusat-Pusat Pertanggungjawaban Akuntansi Perusahaan

Pusat-Pusat Pertanggungjawaban

Pusat tanggungjawab pada dasarnya diciptakan untuk mencapai suatu sasaran tertentu, baik sasaran tunggal ataupun sasaran majemuk. Sasaran-sasaran tersebut sering pula kita sebut sebagai obyektif yang harus kita capai. Dalam kaitan ini, dapat dimengerti apabila sasaran dari masing-masing individu dalam tiap-tiap pusat tanggungjawab itu harus diusulkan agar selaras, serasi dan seimbang dalam usaha mencapai sasaran umum dari organisasi diputuskan dalam suatu proses perencanaan strategik yang dalam hal ini diasumsikan telah ditetapkan sebelum awal proses pengendalian manajemen dimulai.

  1. a.    Pusat Pendapatan (Revenue Center)

Pada pusat pendapatan, tingkat keluaran kita ukur dalam bentuk nilai uang, tetapi tidak ada usaha formal yang dilakukan untuk mengkaitkan masukan atau biaya dengan keluaran yang dihasilkannya. Pusat pendapatan terutama banyak kita temui pada organisasi pemasaran. Anggaran atau target penjualan telah dipersiapkan atau direncanakan terlebih dahulu, dimana gunanya adalah untuk Baca lebih lanjut